Awas Konsumsi Daging Kambing Berlebih


Makan daging kambing banyak diyakini orang dapat membangkitkan gairah dan potensi seksual kaum pria. Betulkah demikian? Kenyataan sebenarnya, menyantap daging kambing yang berlebihan dan sering malah justru dapat mengancam potensi seksual kaum pria.

Kalau diamati, secar fisik serat daging kambing tak jauh beda dibandingkan dengan daging merah lainnya dari domba, sapi, dan kerbau. Dibanding dengan daging domba umpamanya, keduanya sama-sama bertekstur halus. Warna dagingnya pun tak terlalu berbeda meskipun daging kambing biasanya berwarna lebih pekat.

Perbedaan mencolok dengan daging ternak lain justru aromanya. Daging domba, sapi, atau kerbau beraroma amis saja, sedangkan daging kambing beraroma menyengat. Selain itu lemaknya lebih putih dan keras.

Tingginya konsentrasi lemak dan kolesterol dalam makanan pada jangka panjang akan meningkatkan kepekatan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah penis. Kalau sampai terjadi, darah menuju penis akan terhambat. Akibatnya pasokan darah kaya oksigen jadi terbatas sehingga impoten.

Selain digembar-gemborkan sebagai pembangkit gairah, daging kambing juga sering dituduh sebagai pencetus darah tinggi dan penyebab kematian mendadak. Sebenarnya jika dibandingkan sapi, kandungan lemak dan kolesterol daging kambing lebih rendah. Patut diragukan tuduhan daging kambing sebagai pemicu darah tinggi yang disertai sakit kepala atau serangan stroke yang mematikan.

Konsumsi daging kambing memang baik, tetapi konsumsi dalam jumlah banyak dan sering dapat menyebabkan aliran darah tidak mengalir dengan baik. Karena aliran darah tidak mengalir dengan baik maka dapat menyebabkan turunnya gairah seks. Untuk itu, jika anda memanfaatkan daging kambing menambah gairah seks, konsumsilah dalam jumlah yang cukup dan tidak sering.

Posting Lebih Baru Posting Lama